Minggu, 17 Maret 2013

SHOKOJO SEIRA (A LITTLE PRINCESS) (part 5)


Setelah Seira tenang, Kaito meminta maaf pada Seira atas perlakuannya selama ini. Kaito menghindari Seira selama ini karena Maria akan menyekolahkan Kaito, jika dia menjauhi Seira. Kini, Kaito menyesal karena telah termakan hasutan Maria.
Setelah Maria puas mengerjai Seira, dia kembali lagi ke kamarnya semula. Perlahan-lahan atmosfer ketegangan antar Seira dan Maria memudar. Seira juga sudah mulai bekerja seperti biasa.
Suatu hari, Emiko-sensei mengumumkan bahwa akan ada pementasan drama Romeo-Juliet. Tanpa disengaja, Seira yang sedang lewat mendengar hal itu.
Kemudian dia teringat masa lalunya dengan ibunya. Sejak kecil ibu Seira sering bercerita tentang pementasan drama Romeo-Juliet di Millenius Seminary. Hal itulah yang membuat Seira bercita-cita untuk bersekolah di Millenius Seminary, dia ingin terlibat dalam pementasan drama itu. Tapi dengan kenyataan sekarang, Seira hanya bisa tersenyum kecut karena dia tak mungkin bisa berpartisipasi dalam drama itu. Saat dia mengupas kentang, terpikir olehnya untuk melakukan adengan saat Juliet bunuh diri. Seira menggenggam kuat pisaunya dan mengucapkan dialog terakhir Juliet sambil berpura-pura menusukkan pisau di jantungnya.
Setelah casting selesai, akhirnya Maria yang terpilih menjadi Juliet. Maria sangat bahagia. Masami terpilih untuk memerankan sebuah peran antagonis. Namun, karena Masami basicnya orang baik-baik (kelewat baik malah) dia bingung untuk memerankan peran itu. Kemudian dia teringat bahwa Seira hafal dialog Romeo-Juliet, maka Masami memutuskan untuk pergi ke loteng menemui Seira.
Masami sedikit ragu ketika mengetuk pintu, dia takut jika Seira tidak mau membukakan pintu untuknya. Tapi, Seira malah senang melihat kedatangan Masami. Masami minta maaf pada Seira dan Seira memaafkannya. Setelah itu, Masami meminta Seira untuk mengajari akting. Seira dengan senang hati membantu.
Keesokan harinya ketika latihan, akting Masami sangat bagus. Teman-temannya memuji Masami dan meminta Masami untuk mengajari mereka juga. Kemudian Masami mengatakan bahwa itu semua berkat Seira, Seira-lah yang selama ini mengajarinya.
Malam berikutnya, 2 teman Masami ikut ke loteng untuk dilatih Seira. Seira kaget melihat teman yang dibawa Masami, namun di sisi lain dia juga senang karena ada yang mau minta bantuan padanya. Setiap malam, teman yang dibawa Masami terus bertambah hingga Seira kewalahan. Kaito yang mendengar suara banyak orang di kamar Seira, tersenyum lega. Dia ikut bahagia karena akhirnya Seira punya banyak teman. Di lain pihak, Maria mendengarkan keramaian dari loteng. Kemudian dia pergi keatas loteng, di balik pintu kamar Seira, dia terkejut bercampur kesal karena semua teman-temannya meminta Seira untuk mengajari mereka dan mereka memuji-muji Seira. Akhirnya Maria bertekad untuk berlatih keras sendirian tiap malam agar teman-temannya juga memujinya.
Suatu malam, ketika Seira membereskan cucian, dia melihat pintu kelas sedikit terbuka. Seira penasaran dan segera masuk kesana, dia terkejut melihat Maria pingsan di dalam ruangan itu (karena terlalu lelah berlatih). Seira menjerit dan menghampiri Maria, dia mengecek suhu tubuh Maria, ternyata Maria terkena demam. (Entah gimana bawanya pokoknya tiba-tiba Seira sudah berada di kamar Maria dan menyelimutinya).
Seira juga mengompres kepala Maria, dan menemani Maria disampingnya sampai Maria sadar. Ketika Maria sadar, dia kebingungan berada dimana. Dia melihat sekeliling dan segera mengenali bahwa tempat itu adalah kamarnya. Betapa terkejutnya Maria ketika melihat Seira tertidur di kursi dekat ranjangnya. Tiba-tiba, Seira segera sadar dan menanyai banyak hal pada Maria.
"Maria-san.. kau sudah sadar? Apa kau merasa pusing? Ada yang ingin kulakukan untukmu?"
Maria hanya memasang wajah jutek dan berniat untuk berdiri. Namun, karena badannya masih lemas, Maria tidak kuat untuk berdiri dan hampir terjatuh. Untung Seira segera menolongnya.
"Maria san.. anda mau kemana? kau masih sakit.. istirahatlah dulu"
"Aku mau berlatih" kata Maria sambil menghempaskan tangan Seira
"Tapi kau masih sakit... "
"Pokoknya aku mau berlatih" rengek Maria. Tapi akhirnya, Maria mau diam di ranjangnya.
Berita tentang Maria yang sakit, segera terdengar oleh Emiko-sensei dan Chieko-sensei. Karena pementasan drama telah dekat, mereka bingung untuk memutuskan siapa yang akan menggantikannya. Tapi Masami dan teman-temannya tahu siapa yang bisa menggantikan Maria untuk menjadi Juliet, yaitu Seira. Karena Seira sudah hafal seluruh dialog dalam Romeo-Juliet dan pandai berakting. Tanpa ragu, Emiko-sensei segera memanggil Seira dan memintanya untuk menggantikan Maria menjadi Juliet. Namun, Seira menolaknya dengan halus. Kemudian Seira kembali ke kamar Maria.
"Kau senang kan?? Melihatku seperti ini?? Sakit tak berdaya..." kata Maria
"Tentu saja tidak" kata Seira sambil menggelengkan kepala.
"Alah... bilang saja kalau kau senang. Kau kan sebentar lagi akan menjadi Juliet" kata Maria sinis.
"Tidak.. aku tidak menjadi Juliet" kata Seira sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya lagi.
"Kenapa??" tanya Maria yang terkejut mendengar pernyataan Seira
Seira tersenyum sambi berkata "Kalau nanti aku menyetujuinya, kau pasti akan bertambah marah dan tidak suka padaku kan? Terkadang aku berpikir... sebenarnya kita bisa saja menjadi teman baik Maria-san... aku tak akan membuatmu membenciku lebih dari ini. Meskipun aku sangat ingin ikut dalam pementasan drama itu, tapi aku tidak ingin menyakiti perasaanmu, jadi aku akan merawatmu sampai kau sembuh agar bisa memainkan peran Juliet lagi dengan baik".
Maria kehilangan kata-kata dan harga dirinya terlalu tinggi untuk mengakui bahwa perkataan Seira memang benar. Akhirnya, Maria hanya bisa melempari Seira dengan handuk. Seira berhasil menghindar dan tertawa kecil. Mereka diam-diam mulai berteman meskipun Maria tak mau menyebut hal itu sebagai pertemanan.
Seira merawat Maria berhari-hari dengan penuh kasih sayang, setiap malam dia tidur di kursi dekat ranjang Maria. Terkadang di malam hari, Maria terbangun dan melihat Seira yang tertidur di dekat ranjangnya (mungkin akhirnya dia sadar bahwa Seira memang baik pada siapapun termasuk yang dianggapnya musuh).
Akhirnya, beberapa hari kemudian Maria telah sembuh dan kembali berlatih unuk pementasan drama Romeo-Juliet. Seira senang melihat pementasan drama berjalan lancar. Meskipun pada akhirnya dia tidak ikut berperan, tapi dia bangga karena melihat perjuangan Maria.

====To Be Continue====


Read more: http://d-evenstar.blogspot.com/2010/06/shokojo-seira-little-princess-part-5.html#ixzz2NmE610mA
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

✿ bila ingin copas , izinlah terlebih dahulu kepada salah satu admin . jangan lupa cantumkan sumbernya ( ื▿ ืʃƪ)
✿ berhak mengomentari, mengkritik, memberi saran dsb . asalkan dengan bahasa yang sopan (˘⌣˘)
✿ di tunggu kunjungannya lagi . arigatou gozaimasu (: (ˆ⌣ˆ‎)ҧ