Setelah Seira tenang, Kaito meminta maaf pada Seira atas perlakuannya selama ini. Kaito
menghindari Seira selama ini karena Maria akan menyekolahkan Kaito,
jika dia menjauhi Seira. Kini, Kaito menyesal karena telah termakan
hasutan Maria.
Setelah
Maria puas mengerjai Seira, dia kembali lagi ke kamarnya semula.
Perlahan-lahan atmosfer ketegangan antar Seira dan Maria memudar. Seira
juga sudah mulai bekerja seperti biasa.
Suatu hari, Emiko-sensei mengumumkan bahwa akan ada pementasan drama Romeo-Juliet. Tanpa disengaja, Seira yang sedang lewat mendengar hal itu.
Kemudian
dia teringat masa lalunya dengan ibunya. Sejak kecil ibu Seira sering
bercerita tentang pementasan drama Romeo-Juliet di Millenius Seminary.
Hal itulah yang membuat Seira bercita-cita untuk bersekolah di Millenius
Seminary, dia ingin terlibat dalam pementasan drama itu. Tapi dengan
kenyataan sekarang, Seira hanya bisa tersenyum kecut karena dia tak
mungkin bisa berpartisipasi dalam drama itu. Saat dia mengupas kentang,
terpikir olehnya untuk melakukan adengan saat Juliet bunuh diri. Seira
menggenggam kuat pisaunya dan mengucapkan dialog terakhir Juliet sambil
berpura-pura menusukkan pisau di jantungnya.
Setelah casting selesai, akhirnya Maria yang terpilih menjadi Juliet. Maria sangat bahagia.
Masami terpilih untuk memerankan sebuah peran antagonis. Namun, karena
Masami basicnya orang baik-baik (kelewat baik malah) dia bingung untuk
memerankan peran itu. Kemudian dia teringat bahwa Seira hafal dialog
Romeo-Juliet, maka Masami memutuskan untuk pergi ke loteng menemui
Seira.
Masami
sedikit ragu ketika mengetuk pintu, dia takut jika Seira tidak mau
membukakan pintu untuknya. Tapi, Seira malah senang melihat kedatangan
Masami. Masami minta maaf pada Seira dan Seira memaafkannya. Setelah
itu, Masami meminta Seira untuk mengajari akting. Seira dengan senang
hati membantu.
Keesokan
harinya ketika latihan, akting Masami sangat bagus. Teman-temannya
memuji Masami dan meminta Masami untuk mengajari mereka juga. Kemudian
Masami mengatakan bahwa itu semua berkat Seira, Seira-lah yang selama
ini mengajarinya.
Malam
berikutnya, 2 teman Masami ikut ke loteng untuk dilatih Seira. Seira
kaget melihat teman yang dibawa Masami, namun di sisi lain dia juga
senang karena ada yang mau minta bantuan padanya. Setiap malam, teman
yang dibawa Masami terus bertambah hingga Seira kewalahan. Kaito yang
mendengar suara banyak orang di kamar Seira, tersenyum lega. Dia ikut
bahagia karena akhirnya Seira punya banyak teman. Di lain pihak, Maria
mendengarkan keramaian dari loteng. Kemudian dia pergi keatas
loteng, di balik pintu kamar Seira, dia terkejut bercampur kesal karena
semua teman-temannya meminta Seira untuk mengajari mereka dan mereka
memuji-muji Seira. Akhirnya Maria bertekad untuk berlatih keras
sendirian tiap malam agar teman-temannya juga memujinya.
Suatu malam, ketika Seira membereskan cucian, dia melihat pintu kelas sedikit terbuka. Seira
penasaran dan segera masuk kesana, dia terkejut melihat Maria pingsan
di dalam ruangan itu (karena terlalu lelah berlatih). Seira
menjerit dan menghampiri Maria, dia mengecek suhu tubuh Maria, ternyata
Maria terkena demam. (Entah gimana bawanya pokoknya tiba-tiba Seira
sudah berada di kamar Maria dan menyelimutinya).
Seira juga mengompres kepala Maria, dan
menemani Maria disampingnya sampai Maria sadar. Ketika Maria sadar, dia
kebingungan berada dimana. Dia melihat sekeliling dan segera mengenali
bahwa tempat itu adalah kamarnya. Betapa terkejutnya Maria ketika
melihat Seira tertidur di kursi dekat ranjangnya. Tiba-tiba, Seira
segera sadar dan menanyai banyak hal pada Maria.
"Maria-san.. kau sudah sadar? Apa kau merasa pusing? Ada yang ingin kulakukan untukmu?"
Maria
hanya memasang wajah jutek dan berniat untuk berdiri. Namun, karena
badannya masih lemas, Maria tidak kuat untuk berdiri dan hampir
terjatuh. Untung Seira segera menolongnya.
"Maria san.. anda mau kemana? kau masih sakit.. istirahatlah dulu"
"Aku mau berlatih" kata Maria sambil menghempaskan tangan Seira
"Tapi kau masih sakit... "
"Pokoknya aku mau berlatih" rengek Maria. Tapi akhirnya, Maria mau diam di ranjangnya.
Berita tentang Maria yang sakit, segera terdengar oleh Emiko-sensei dan
Chieko-sensei. Karena pementasan drama telah dekat, mereka bingung
untuk memutuskan siapa yang akan menggantikannya. Tapi Masami dan
teman-temannya tahu siapa yang bisa menggantikan Maria untuk menjadi
Juliet, yaitu Seira. Karena Seira sudah hafal seluruh dialog dalam
Romeo-Juliet dan pandai berakting. Tanpa ragu, Emiko-sensei segera
memanggil Seira dan memintanya untuk menggantikan Maria menjadi Juliet.
Namun, Seira menolaknya dengan halus. Kemudian Seira kembali ke kamar
Maria.
"Kau senang kan?? Melihatku seperti ini?? Sakit tak berdaya..." kata Maria
"Tentu saja tidak" kata Seira sambil menggelengkan kepala.
"Alah... bilang saja kalau kau senang. Kau kan sebentar lagi akan menjadi Juliet" kata Maria sinis.
"Tidak.. aku tidak menjadi Juliet" kata Seira sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya lagi.
"Kenapa??" tanya Maria yang terkejut mendengar pernyataan Seira
Seira
tersenyum sambi berkata "Kalau nanti aku menyetujuinya, kau pasti akan
bertambah marah dan tidak suka padaku kan? Terkadang aku berpikir...
sebenarnya kita bisa saja menjadi teman baik Maria-san... aku tak akan
membuatmu membenciku lebih dari ini. Meskipun aku sangat ingin ikut
dalam pementasan drama itu, tapi aku tidak ingin menyakiti perasaanmu,
jadi aku akan merawatmu sampai kau sembuh agar bisa memainkan peran
Juliet lagi dengan baik".
Maria
kehilangan kata-kata dan harga dirinya terlalu tinggi untuk mengakui
bahwa perkataan Seira memang benar. Akhirnya, Maria hanya bisa melempari
Seira dengan handuk. Seira berhasil
menghindar dan tertawa kecil. Mereka diam-diam mulai berteman meskipun
Maria tak mau menyebut hal itu sebagai pertemanan.
Seira
merawat Maria berhari-hari dengan penuh kasih sayang, setiap malam dia
tidur di kursi dekat ranjang Maria. Terkadang di malam hari, Maria
terbangun dan melihat Seira yang tertidur di dekat ranjangnya (mungkin
akhirnya dia sadar bahwa Seira memang baik pada siapapun termasuk yang
dianggapnya musuh).
Akhirnya,
beberapa hari kemudian Maria telah sembuh dan kembali berlatih unuk
pementasan drama Romeo-Juliet. Seira senang melihat pementasan drama
berjalan lancar. Meskipun pada akhirnya dia tidak ikut berperan, tapi
dia bangga karena melihat perjuangan Maria.
====To Be Continue====
Read more: http://d-evenstar.blogspot.com/2010/06/shokojo-seira-little-princess-part-5.html#ixzz2NmE610mA
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
✿ bila ingin copas , izinlah terlebih dahulu kepada salah satu admin . jangan lupa cantumkan sumbernya ( ื▿ ืʃƪ)
✿ berhak mengomentari, mengkritik, memberi saran dsb . asalkan dengan bahasa yang sopan (˘⌣˘)
✿ di tunggu kunjungannya lagi . arigatou gozaimasu (: (ˆ⌣ˆ)ҧ